Sebagaimana diketahui skuad Garuda harus mengubur mimpi menjadi juara usai takluk atas Vietnam di babak semifinal dengan agregat 2-0.
Untuk itu, tagar tersebut menandai seruan agar Shin Tae Yong cabut, usai menelan hasil mengecewakan di Piala AFF edisi kedua bagi pelatih asal Korea tersebut sejak melatih Timnas Indonesia.
Sebenarnya apa alasan tagar STY out menggema di media sosial? Dilansir Bondowoso Network dari YouTube GARUDA SPACE, berikut jawabannya.
Namun, seruan tersebut bukan dimaksudkan sebagai kekecewaan netizen terhadap taktik yang diusung Shin Tae Yong selama mendampingi Timnas Indonesia lawan Vietnam.
Shin Tae Yong dinilai netizen sudah berusaha semaksimal mungkin. Sayangnya, taktik Shin Tae Yong tersebut kurang berhasil dimaksimalkan oleh Marc Klok dan kawan-kawan.
Polemik tagar STYout atau STYstay memang menuai perhatian tersendiri. Namun kekecewaan netizen tidak semuanya menyalahkan STY.
Seperti yang ditulis oleh akun @kadukticus dalam komentar media sosial Instagram, "Stay lah, best coach Indonesia rght now,,,masalahnya bukan di pelatih, tapi pemain juga emosi mainnya, coba tenang," tulisnya.
Selain itu, kontrak Shin Tae Yong sejatinya masih berlaku hingga 30 Desember 2023. Artinya kegagalan di Piala AFF 2022 tidak akan berdampak pada jabatan yang diemban sang pelatih.
Ketua umum PSSI Mochamad Iriawan sendiri sempat menegaskan akan memperpanjang kontrak Shin Tae Yong dan masih menunggu hingga gelaran Piala Dunia U-20 2023.
“Perihal kontrak saya sudah analisa dan identifikasi, saya berdiskusi di internal PSSI bahwa kemajuan Timnas Indonesia pesat semua, tetapi 2023 habis,” ujarnya.
Sementara itu, bagi Shin Tae Yong pasca ditaklukkan Vietnam, mengakui banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan untuk membawa Indonesia terbang lebih tinggi.
Meski begitu dia tetap optimis dengan masa depan sepak bola di Indonesia. Terlepas dari plus minus Shin Tae Yong, bahwa semenjak dia melatih Timnas Indonesia memang sudah banyak mengalami perkembangan.
Oleh sebab itu, kekalahan Timnas Indonesia hari ini bukanlah akhir dari segalanya, karena masih banyak turnamen lainnya yang menanti di masa-masa mendatang.