
Menurut laporan Sport Aktuality, FK Senica saat ini masih berkutat dengan tunggakan utang yang tak kunjung berkurang. Mereka disebut masih memiliki utang sebesar 1 juta euro (Rp15,6 miliar).
Akibat kesulitan keuangan yang sudah parah, manajemen FK Senica dilaporkan telah meminta para pemain untuk menggunakan kendaraan pribadi saat menjalani laga tandang. Selain itu, klub juga sudah tidak mampu memberikan tunjangan apa pun ke pemain.

Winger FK Senica, Witan Sulaeman.
- Instagram/@fk_senica
Bukan hanya itu, para pemain dipaksa untuk mengeluarkan biaya sendiri saat tim melakoni laga tandang. Namun, pemilik tetap menyatakan ambisi mereka untuk menyelesaikan kompetisi musim ini dengan terhormat.
FK Senica pun terancam ditinggal oleh banyak pemain dalam waktu dekat ini. Hal ini bisa membuat klub semakin terpuruk dalam upaya mereka menyelesaikan musim.
Krisis finansial yang dialami FK Senica sempat membuat mereka tak memiliki kiper, pelatih fisik, dan fisioterapis. Selain itu, FK Senica juga terancam tak bisa mengikuti kompetisi musim depan.
FK Senica harus segera mungkin menyelesaikan masalah finansial yang mereka hadapi. Jika tak mampu menyelesaikannya sampai awal musim, maka bisa dipastikan mereka tak akan ikut serta di Liga Super Slovakia 2022/23.
Sebelumnya, petinggi FK Senica, David Balda, mengatakan, kehadiran Egy dan Witan sangat berjasa membantu klub melunasi utang.
"Utang kami perlahan mulai berkurang. Kami sudah menyelesaikan hal (utang tunggakan)," kata Balda saat berbicara di acara RTVS, seperti dikutip Sport Aktuality.
"Kami telah merancang strategi untuk memonetisasi setiap unggahan. Itu bukanlah jumlah yang sedikit (hasil keuntungannya). Ada ratusan, bahkan ribuan euro dalam sebulan," ujarnya.
"Sehingga, hal itu membuat kami kini bisa membayar sebagiannya (utang FK Senica). Kami menjual jersey ke Indonesia. Itu adalah salah satu bantuan untuk klub," jelas Balda.