Kritik dan sindiran keras dilontarkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong soal penerapan sistem bubble di Piala AFF 2020, Sabtu 1 Januari 2022.
Shin Tae-yong mengeluhkan sistem bubble lantaran venue penginapan Timnas Indonesia masih terdapat banyak orang umum yang bisa datang dengan mudah.
Kata Shin Tae-yong, semestinya penginapan tempat Timnas Indonesia seharusnya steril dari pengunjung umum.
Bahkan, pelatih asal Korea Selatan itu menemukan fakta bahwa ada pengunjung hotel yang mabuk di lantai empat di hotel yang mereka inapi.
Ia berharap kedepannya ada perbaikan dari penyelenggara Piala AFF agar tidak ada kontestannya yang merasa dirugikan.
"Tetapi masalahnya banyak orang umum juga di lantai kami, khususnya lantai 7 dan 8 yang akan dipakai tetapi banyak sekali orang umum." kata Shin Tae-yong dikutip dari laman Bolasport.
"Akhir pekan (juga) ada orang-orang yang mabuk juga karena ada pesta, mungkin pesta pernikahan, jadi sampai sangat-sangat berisik dan membuat kami terganggu untuk istirahat." lanjutnya.
"Memang untuk kedepannya harus ada perbaikan untuk masalah-masalah seperti ini agar kami bisa lebih fokus pada pertandingan-pertandingan yang ada," harapnya.
Kritik yang disampaikan tersebut merupakan buntut dari dilarangnya 4 pemain Timnas Indonesia tampil di leg kedua Final Piala AFF 2021.
Imbas dari 4 pemain yang dilarang tersebut, Skuat Garuda tak bisa tampil full tim saat ditahan imbang Thailand 2-2 di Stadion National.
Timnas Indonesia pun harus puas menjadi runner up sedangkan Thailand keluar sebagai juara Piala AFF 2021 karena menang agregat 2-6.
Adapun empat pemain skuat Garuda yang dilarang tampil yakni Victor Igbonefo, Elkan Baggott, Rizky Dwi dan Rizky Ridho.
Empat nama di atas dianggap melanggar aturan bubble atau sistem gelembung Piala AFF 2021 dengan keluar dari hotel tempat mereka menginap.
PSSI sejatinya sudah berusaha untuk melakukan banding untuk keputusan larangan bermain itu.
Namun usaha PSSI tidak membuahkan hasil.
Imbasnya, keempat pemain Timnas Indonesia itu tak bisa ambil bagian di laga final tadi malam.
Setelah pertandingan, Shin Tae-yong merasa sangat kecewa karena pemberitahuan dari Pemerintah Singapura yang sangat mendadak.
Ia mengaku baru mengetahui Elkan Baggott, Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho, tidak bermain tepat pada hari H pertandingan.
"Saya lebih dulu ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Singapura, Federasi Sepak Bola Singapura, dan AFF yang mengizinkan kami menggelar turnamen di sini, di tengah situasi COVID-19," beber Shin Tae-yong.
"Satu hal lagi yang ingin saya jelaskan, masalah (larangan bermain 4 pemainnya) baru saya ketahui pagi tadi sebelum pertandingan." imbuhnya.
"Ini menjadi masalah yang sangat merugikan tim kami, "tandas pelatih berusia 51 tahun itu.