Piala AFF 2020 bak jadi panggung bagi Pratama Arhan dan Alfeandra Dewangga untuk unjuk kebolehan.

Duo pemain belakang Timnas Indonesia itu menjadi bagian penting dari skema Shin Tae-yong.

Pemain Indonesia Alfeandra Dewangga Santosa (tengah) berebut bola dengan pemain Singapura Ikhsan Fandi (kanan) saat pemain Indonesia Fachruddin Wahyudi Aryanto menyaksikan pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium di Singapura pada 22 Desember 2021. (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)



Keduanya hampir tak pernah ditinggal Shin kala menentukan daftar susunan pemain.

Kepercayaan tersebut juga dijawab oleh sang pemain dengan performa yang luar biasa.

Pratama Arhan dan Alfeandra Dewangga bahkan hilir mudik menghiasi daftar calon pemain terbaik di Piala AFF kali ini.


Dua pemain milik PSIS Semarang ini kemungkinan besar akan diturunkan sejak menit awal di laga semifinal melawan Singapura.


Jika diperhatikan lebih jauh, performa kedua pemain ini juga mendapat sambutan hangat dari pecinta sepak bola tanah air.

Bahkan tak sedikit dari mereka yang menyarankan Arhan dan Dewangga untuk bermain di luar negeri.

Sosok Asnawi Mangkualam menjadi rujukan pecinta sepak bola.

Mereka ingin meliat Arhan dan Dewangga berkarier di tingkat Asia atau bahkan Eropa.

Opini tersebut rupanya telah sampai di telinga CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.

Yoyok Sukawi memastikan timnya akan selektif jika nantinya ada tim lain yang akan merekrut dua pemain tersebut.

Ia mengatakan Alfeandra Dewangga dan Arhan tidak akan dilepas ke klub Indonesia.

Ekspresi bek Timnas Indonesia, Pratama Arhan (kanan) dengan Irfan Jaya (kiri) setelah Arhan mencetak gol ketiga Garuda ke gawang Malaysia pada laga pamungkas fase grup Piala AFF 2020 di Nasional Stadium, Singapura, Minggu (19/12/2021) malam. (Dok.PSSI)

Justru, keduanya akan direstui hengkang bila mendapat tawaran dari luar negeri yang kompetisinya lebih baik.

"Mereka itu kontrak kerja tiga tahun. Tapi saya dan anaknya punya kesepakatan antar lelaki. Saya katakan kalau kamu mau keluar dari PSIS, ke klub Liga 1 di Indonesia tidak boleh," ungkap Yoyok dikutip dari laman TribunJateng.

"Tidak saya lepas. Minta satu trilyun pun tidak saya lepas."

"Tapi kalau kamu mau main di atas liga Indonesia, di Korea Selatan, atau Eropa, kita antar ke sana gratis," sambungnya.

Menurutnya, kedua pemain tersebut sudah didekati sejumlah klub top tanah air.


Mereka juga didekati beberapa tim luar negeri yang berasal dari Korea Selatan dan Eropa.

"Sekarang sudah ada kemarin dari Korea dan Eropa, tapi baru sebatas penjajakan," ujar Yoyok.

"Makanya harus ada itikad dari pemerintah."

"Contohnya saya, kalau mau ambil Arhan, gratis saya antar. Mau trial sebulan monggo," lanjutnya.

selengkapnya