Masih Ingat 6 Mantan Kiper Timnas yang Sempat Harumkan Indonesia? Begini Kabar Terbarunya

Masih Ingat 6 Mantan Kiper Timnas yang Sempat Harumkan Indonesia? Begini Kabar Terbarunya


Kurnia Mega. Kurnia Sari dan Ferry Rotinsulu

Setiap pemain Sepak Bola pasti memiliki mimpi ingin membela negaranya.

Ibaratnya hidup tidak akan lengkap jika belum mengunakan kostum Timnas Indonesia.

Apalagi jika sudah membawa harum nama Indonesia, sungguh pencapaian yang patut dibanggakan seumur hidup.

Tercatat 16 tahun lalu, sejumlah nama sudah mengiasi posisi kiper di Timnas Indonesia.

Mengawal gawang club garuda bisa dibilang adalah masa jaya keemasan sang kiper tersebut.

Namun apakah kalian sekarang tahu bagaimana keadaan mereka sekarang.

Penasaran? berikut 6 kiper terbaik Timnas Indonesia, yang dirangkum Sripoku.com dari berbagai sumber.

1. Hendro Kartiko

Pria kelahiran Banyuwangi 24 April 1973 adalah salah satu kiper terbaik yang dimiliki Indonesia.

Hendro kartiko memiliki kecepatan dan cekatan dalam menghalau bola.

Selama karirnya yang membela Timnas Indonesia, ia berhasil membukukan banyak penampilan.

Ia telah 60 kali memperkuat tim nasional sepak bola Indonesia sejak tahun 1996 dan merupakan salah satu pemain dengan penampilan terbanyak.

Nah penampilan terbaik Hendro dengan Timnas terlihat saat Piala Asia tahun 2000.

Ia pernah dinobatkan sebagai kiper terbaik di indonesia pada tahun 1999, dan ia pensiun pada tahun 2012 lalu.

Pasca pensiun ia sempat menjadi pelatih kiper di club Indonesia Sriwijaya FC, Arema dan Madura United.

Kabar terakhir ia menjadi pelatih Kiper Timnas Indonesia u22 u23, sayangnya Garuda Muda harus gugur di babak kualifikasi Piala Asia u23 beberapa waktu lalu.

Kabar terbarunya, Hendro Kartiko melatih klub Madura United dan memuji kipernya.

Ia yakin Madura bisa lebih baik lagi saat menghadapi Persipura Jayapura.

2. Markus Horison

Markus Haris Maulana atau Markus Horison adalah adalah seorang pemain sepak bola asal Indonesia.

Ia Lahir di Pangkalan Brandan 14 Maret 1981.

Kipper yang terkenal kepala prontos ini adalah pernah menjadi nominasi pemain terbaik AFC 2008.

Anak dari Julius Ririhina dan Yenny Rosmawati. Posisinya adalah penjaga gawang dan tinggi badannya 186 cm.

Saat ini dia membela PPSM Magelang di Liga Indonesia. Markus dikenal memiliki kelebihan dalam menghadapi umpan lambung.

Ia pernah terpilih sebagai pemain terbaik turnamen Piala Emas Bang Yos pada tahun 2006.

Di tingkat daerah, Markus pernah memperkuat tim Sumatera Utara pada PON XV 2000 di Jawa Timur dan PON XVI 2004 di Palembang.

Di tim nasional Indonesia, Markus mengawali debutnya di turnamen internasional resmi dengan penampilan yang cemerlang saat Indonesia kalah 0-1 melawan Korea Selatan di Piala Asia 2007.

Kabar terbaru Markus tengang merintis karir sebagai pelatih kiper di Banda Aceh.

Markus bersama teman Timnas lainnya, baru-baru ini muncul di Channel Najwa Sihab untuk mengklarifikasi kasus dugaan suap ratusan juta saat piala Aff 2010 lalu.

Tak hanya jadi pelatih kiper, Markus Horison kini dikabarkan sempat banting stir jadi tukang bakso.

Melansir Tribun Timur, Sempat berjualan bakso, Markus sekarang menjadi seorang politisi.

3. Kurnia Sandy

Kurnia Sandy lahir di Semarang 24 agustus 1975, ia dalah pemain sepak bola Indonesia yang bermain untuk Mitra Kukar di Divisi Liga Premier Indonesia sebagai Keeper.

Ia merupakan salah satu kiper indonesia yang pernah bergabung dengan club asal Eropa.

Pada tahun 1994 sandy sempat membela samdoria club asal italia.

Sandy mulai membela Timnas indonesia Pada Tiger Cup dan Afc Asian Cup pada tahun 1996, 1997 Sea Games, Tiger Cup 1998.

Selain itu ia sudah malang melintang di sejumlah club papan atas Indonesia SM Makasar 2002, Persibaya Surabaya 2008, MItra Kukar 2009 dan club-club lainnya.

Tingginya 178 cm, Ia bermain di U.C. Sampdoria dengan Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti.

Dia menjadi goalkeeper no 4 untuk satu musim di sana selama era Sven-Göran Eriksson.

Pada tahun 2015 lalu Sandy pernah menderita sakit parah, Ia pernah lupa ingatan, lalu pensiun sejenak dari sepak bola.

Setelah sembuh, ia pernah melatih kipper di Madura United, sempat juga dipercaya menjadi pelatih kiper timnas indonesia pada piala aff tahun 2018 lalu.

Kabar terbarunya, ia menjabat caleg DPRD Kabupaten Sidoarjo di daerah Pemilihan.

Ia maju sebagai Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Kurnia Sandy juga masih ikut mengkiati dunia persepak bola di tanah air.

4. Ferry Rotinsulu

Ferry Rotinsulu bisa dibilang kiper terbaik yang dimiliki indonesia.

Meski pria kelahiran 28 Desember 1982 ini tdak terlalu mencolok di Timnas Indonesia.

Ia pernah membela Timnas Indonesia pada Sea Games tahun 2005 lalu.

Karena ia selalu menjadi pilihan kedua di squad garuda.

Disaat Asian Cup 2007, ia menjadi pelatih Markus Horison.

Ia bertinggi tubuh 182 cm. Ia berhasil membawa "Laskar Wong Kito" (julukan untuk Sriwijaya F.C) menjadi juara Piala Indonesia 2007 setelah di final yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Yang mengalahkan klub asal Papua Persipura Jayapura lewat adu penalti dengan skor 3-0 setelah sebelumnya pada waktu pertandingan normal 2x45 menit dan babak perpanjangan waktu 2x15 menit bermain imbang 1-1.

Di babak adu penalti ia sukses menepis tendangan 2 pemain Persipura David Da Rocha dan Eduard Ivakdalam.

Sebelumnya di semifinal pada babak adu penalti juga Ferry berhasil menahan 2 tendangan penalti pemain Pelita Jaya Purwakarta yaitu Ardan Aras dan Vagner Luis dan Sriwijaya pun menang dramatis 6-5 untuk maju ke Final.

Pada perempat final Sriwijaya sempat kalah 0-2 terlebih dahulu dari sesama klub asal Sumatera PSMS Medan di Stadion Teladan, Medan dan membalas dengan skor 4-0 di Stadion Jakabaring, Palembang dan Sriwijaya pun menang agregat 4-2 untuk maju ke semifinal yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno.

Walaupun tidak terpilih sebagai pemain terbaik Copa Indonesia 2007 yang jatuh ke tangan Bambang Pamungkas, Ferry tidak kecewa dan bangga bisa membawa klubnya tersebut untuk pertama kalinya merebut salah satu gelar bergengsi di tanah air tersebut setelah ajang bergengsi lainnya Liga Indonesia.

Setelah Bermain untuk Sriwijaya FC, Ferry memutuskan untuk pindah ke Surabaya United.

Namun Ferry hanya bertahan semusim saja di klub tersebut dan sempat berpikir untuk pensiun.

Akan tetapi pada Februari 2016, Ferry direkrut oleh tim Mitra Kukar untuk berlaga di Turnamen Piala Gubernur Kaltim.

Pada tahun 2013 lalu, ia sibuk dengan aktifitas barunya.

Ia sempat menggeluti dunia kuliner dengan mendirikan rumah makan.

Kabar terbarunya ia kembali kepangkuan ke club yang telah membesarkan namanya.

Ia sekarang kembali bermain di klub Liga Indonesia Sriwijaya F.C.

5. Kurnia Meiga

Kurnia Meiga bernama lengkap Kurnia Meiga Hermansyah adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang memiliki postur 186 cm.

Ia lahir di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1990.

Saat ini dia bermain untuk Arema Indonesia di Liga Super Indonesia, Arema adalah klub profesional pertama yang ia perkuat setelah lulus dari SLTA.

Arema tertarik mengontraknya karena Kurnia adalah punggawa Timnas U-19.

Kurnia adalah adik kandung dari Achmad Kurniawan yang juga merupakan penjaga gawang dari Arema.

Diberkati dengan tinggi badan 187 cm yang proporsional dan kemampuan-refleks yang baik, sudah mendorong namanya sebagai kiper utama di Indonesia U-23 di bawah asuhan Rahmad Darmawan.

Sayangnya tahun 2017 lalu, karir Mega meredup.

Ia dikabarkan menderita gangguan pembengkaan saraf mata.

Bahkan sampai sekarang belum ada tanda-tanda ia akan kemabli ke dunia Sepak Bola.

Terpantau dari unggahan di akun instagram Kurnia Meiga @eghahermansyah.

Banyak publik yang menanyakan kondisi kesehatan Kurnia Meiga.

Bahkan mereka juga sangat merindukan sosok Kurnia Meiga di bawah mistar. Karena aksi-aksinya kerap membuat decak kagum para penonton.

Banyak yang kemudian meninggalkan komentar di unggahan Kurnia Meiga yang terakhir diunggah pada Mei 2021 silam.

6. Jendri Pitoy

Jendri Pitoy bernama asli Yandri Christian Pitoy ini adalah pesepak bola putra Indonesia yang bertinggi tubuh 179 cm yang berposisi sebagai kiper.

Pernah bermain di Persiram Raja Ampat, Persma Manado, Persikota Tangerang, Persipura Jayapura, Perseman Manokwari, Persija Jakarta, dan Persib Bandung.

Ia merupakan mantan penjaga gawang utama tim nasional Indonesia, sebelum ia pensiun dari tim nasional. Saat ini ia bermain untuk Persebaya Surabaya

Tercatat ia mengantungi 17 kali pertandingan bersama Garuda Muda.

Kiper kelahiran Tomohon, 15 Januari 1981, pernah Vakum di dunia sebak bola.

Situasi itu membuat Jendri memilih untuk mengembangkan usaha perternakan ayam di kampung halamannya.

Demi menutup perekonomian keluarganya, ia fokus untuk mengembangkan usahanya tersebut.

palembang.tribunnews.com


Posting Komentar

© Inpost. All rights reserved. Premium By Raushan Design